Selasa, 24 April 2012

HMPT

            



Sumber daya alam dalam bidang pertanian dan tata cara pengelolaannya, khususnya hama dan penyakit tumbuhan untuk kesejahtraan umat manusia yang merupakan tanggung jawab bersama. Bahwa demi kelestarian sumber daya alam, maka dibutuhkan manusia yang kreatif, terampil dan bertanggung jawab bagi terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

Universitas Hasanuddin sebagai lembaga formal pendidikan tinggi merupakan salah satu lembaga yang mampu menciptakan manusia yang profesional dan bertanggung jawab sesuai dengan fungsinya dalam tridarma perguruan tinggi.

Dengan menyadari tanggung jawab sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan tanah air serta tridarma perguruan tinggi, maka mahasiswa jurusan hama dan penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menghimpun diri dalam suatu wadah yang berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang didirikan tanggal 17 November 1977. Dimana wadah tersebut bernama Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (HMPT) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin yang kemudian menjadi titik awal Mahasiswa Ilmu Hama dan Penyakit untuk mewujudkan insan akademis yang berakhlak mulia, profesional, kritis, inovatif, dan mengabdi demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhai Tuhan Yang Maha Esa.

TRAINING OF TRAINER





 Materi Yang dibutuhkan :

 Analisis SWOT
                Analisis SWOT merupakan metode untuk mengetahui potensi-potensi yang ada baik materil maupun non materil yang kemudian diolah dan dimanfaatkan untuk mencapai suatu maksud . Adapun potensi itu adalah :

   
    S (Straight / kekuatan) meliputi apa-apa sumber kekuatan yang dimiliki
       Ex : ide, modal, sarana dan prasarana, dsb.
    W (kelemahan) meliputi apa-apa sumber kelemahan yang dimiliki
        Ex : ketiadaan salah satu dari kekuatan-kekuatan, dsb.
    (peluang) meliputi apa-apa sumber-sumber peluang yang ada
        Ex : penawaran kerja sama, dsb.
    T (????)
       Ex : ???
 
        Keempat unsure diatas meski diketahui sebelum menyusun sebuah straregis/ teknis pelaksanaan untuk mewujudkan apa yang diharapkan.

 Teknik Merancang / Planing/ Technical Building

         Technical building merupakan salah satu tehnik perancangan atau penyusunan rencana akan sesuatu yang diciptakan /impian tercapai. Impian merupakan fenomena yang seringkali dijumpai setiap indifidu atau kelompik dan sekian banyaknya harapan/impian tersebut terkadang tidak seoptimal terealisasi. Dan strategi menentukan sebuah impian tersebut tercapai/terwujud. Ex : Ibarat sebuah bangunan yabf terdiri dari dasar / fondasi, dinding, dan atap. Dan tak mungkin dinding ataupun atap akan berdiri kokoh ketika fondasi tak kuat.     

MATERI OPTIMAL





 Kemasyarakatan
               Bentuklah sebuah komunitas berdasarkan persamaan yang ada. Dan terjemahkan persamaan tersebut.
        Buatlah visi dan misi kelompok/ komuitas anda ?
        Bagaimana secara teknis komunitas anda ?
        .  Buatlah/bentuk sebuah Negara-negara kecil, dan elemen-elemen Negara ?
        

 Kepemimpinan
        .  Buatlah criteria-kriteria seorang pemimpin
        Buatlah sebuah prosesi pemilihan ketua/ pemimpin dalam komunitas anda
        Mencoba mengaplikasikan semua tentang fungsi manajerial

 Keprofesian
        .  Buatlah simulasi tentang pembangunan pertanian di Indonesia
        Buatlah simulasi tentang dampak pertanian lingkungan
        Hubungan antara HMPT dengan peretanian secara umum

 Kepsikologian
                  Buat simulasi bagaimana memahami diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Gambarkan bagaimana karakter anda, orang lain dan masyarakat dalam simulasi tersebut.

 Kerohanian
                  Buat simulasi bagaimana anda memahami realitas murni (Tuhan). Perangkat apa untuk memahaminya. Apa tujuan memahami realitas tersebut. 

KEMASYARAKATAN




Individu dan Masyarakat
Manusia mahluk dialogis

            Sejak semula manusia didesain dan diciotakan sebagai mahlik yang dialogis. Di samping manusia disebutkan mahluk berakal, ia juga merupakan mahluk rohani. Di dalamnya terdapat ruh ilahi yang hidup kekal tak kenal kematian. Oleh kare3nanya tak tak pernah manusia itu sendiri tanpa kehidupan yang menyertainya. Hidup berarti juga berfikir, merasa, berkreasi, dan juga berdialog. Ada kalanya manusia berdialog dengan dirinya sendiri, dengan sesame temanya, dengan alam lingkungan,dengan masa lalunya, dengan bayangan dimasa depan, dengan suka citanya, dan pendeknya, dengan kehidupan dan pengalaman yang menyertainya baik yang tampak hitam, kelabu, remang-remang, maupun yang terang benderang.
              Manusia adalah mahluk yan g paradoksial. Kadang kala ia menyendiri menjaga eklusifannya, tetapi pada saat yang bersamaan ingin berada bersama yang lain. Terlalu akbar, sunyi dan mengerikan kalau saja bumji ini di huni sendirian. Hanya dengan berada dan melibatkan diri sendiri dengan yang lain manusia akan menghayati kemanusiaannya dan keakuannya. Tetapi ketika berada bersama orang lain itu tidak jarang seseorang merasa terganggu kesendiriannya. Bagaimanapun, seseorang senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain. Melalui dialog dan berada bersama orang lain maka seseorang akan tumbuh manjadi dirinya sendiri.
               Pada mulanya menjadi dirinya sendiri ditempuh dengan cara meniuru prilaku orangmemulai menapaki garis kehidupanya adalah juga berarti meniru dan mengikuti pola piker, kepercayaan dan perilaku gfenerasi yang dulu lahir, yyang melingkupi diri kita. Kalau ditanya mengapa aku menjadi seorang Muslim, Krisstiani, Budhisme secara sosiologis sudah pasti merupakan produk lingkungan. Tetapi peniruan yang idiikuti sikap kritis pada akhirnya akan mengantarkan seseorang untuk menemukan dan membentuk dirinya sendiri secara otentik.
               Setiap individu adalah unik, suatu keunikan yangtumbuh bersama keunikan orang lain, yang pada giliranya akan melahirkan keunikan kit. Kita hidup bersama dalam perbedaan, dan berbeda dalam kebersamaan. Orang yang tidak bias menerima dan menghargai keunikan orang dan tidak mampu lebur dalam proses dialog de ngan orang lain adalah orang yang gagal memahamin diri dan sesamanya. Kehidupan adalah sebuah dialog secara terus menerus. Dalam dialog secara dewasa dan produktif tentu saja diperlukan kesabaran, pengalaman dan kepercayaan diri serta kematangan peribadi. Dialo]g yang produktif tidak akan terwujud jika masing – masing partisipan tidak ada kesediaan untuk memnbuka diri, kesediaan memberi dan menerima secara sukarela dan antusias.
               Dialog antar kita terwujud hanya ketika kit bias duduk sejajar dalam daratan kekitaan. Dunia ini milik kita, hidup ini kita jalani bersama, dan semua persoalan amnesia adalh juga persoalan kita semua Termasuk persoalan kebutuhan dan masaalah agama serta keberagamaan adalh juga persoalan kita sebagai sesame manusia. Dan kekitaan akan lestara dan menimbulkan rasa damai serta kreatif kalau tali pengikatnya adalah rasa saling cinta, simpati dan  disari saling menghormati, saling mempercayai serta masing – masing kita bersikapbisa dipercaya.

Tinjauan Psikologis Individu dan Masyarakat
                Pada dasarnya psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yaitu yang mempesoalkan apaYang diperbuat individu dalam lingkungannya dan mengapa ia berbuat.
                Manusia tergolong adalah mahluk sosial sekaligus mahluk sosial. Pada penggolongan tersebut terdapat perangkat yang meyusunya masing – masing.
                Mahluk individu menyusun system/ perangkat kepribadian : ide atau gagasan
Tujuan atau cita – cita ---> Motivasi ---> Interest dan keuntungan ---> Sentiment atau perasaan ->egoisme.
               Setiap manusia melakukan aktivitas berfikir untuk mencari sebuah jawabn – jawaban dari persoalan yang diperolehnya. Dari proses berfikir tentunya bermain dalam wilayah idea hingga memunculkan  ide atau gagasan. Dari sebuah gagasan akan membentuk sebuah cita – cita atau tujuan yang ingin dicapai. Cita – cita yang terbentuk akan munculkan motivasi atau dorongan untuk berbuat sebagai pemenuhan kebutuhan atau keuntungan – keuntungannya. Dalam berbuat, memuwujudkan cita – cita/harapan tak terlepas dari perasaan- perasaan yang diperoleh dan dibangun untuk berhubungan dengan apa – apa yang diluar dirinya (lingkungannya)
               Tiap ndividu terdapat ego yang bersifat psikologi yang berorientasi pada kepentingan diri. Sikap optimis dalam berbuat, wujud dari ego untuk memperoleh hasil yang diharapkan/cita – citakan segera terealisasikan.
Interaksi dir terhadap sesuatu diluar dirinya (lingkungan) dalam proses pencapaian cita – cita terdapat beberapa kemungkinan hubungan yaitu :
·  Individu menentang lingkungannya (Tidak menguntungakan)
·  Individu memanfaatkan linkungannya (  Menguntungkan)
·  Individu ikut serta pada apa yang sedang berjalan dalam lingkungan ( mencari peluang – peluang/kesesuaian cita – cita )
·  Individu menyesuaiklan diri dengan lingkungannya )

Kemantapan/kematangan dalam pengolahan perangkat kepribadian akan mampu mengolah sumber daya yang ada diluar dirinya baik terhadap alam ataupun orang-orang.
              
       Mahluk sosial memuat system / perangkat sosial : pemnagian / jenis masyarakat, Institusi (PEMDA, PAM ), DAN Organisasi (LSM, HMPT). Masyarakat = sekumpulan indifidu komuity persamaan. Pembagian masyarakat menurut tingkatan ekonomi yakni Kaum atas, (kerajaan), Kaum menengah (petani, pekerja), dan kaum bawah (budak). Dan masih banyak lagi pembagian masyarakat yang ditinjau berdasarkan pada aspek lainnya.  
  • Unsur pembagian tersebut saling terkait/ berhubungan secara sinergis dan dinamis membentuk pola prilaku\ bersama berinteraksi mencapai tujuan berdasar pada persamaan tertentu.
  • lingkungan dapat membentuk kepentingan indifidu, kolektif.
  • perbedaan kepentingan antar indifidu, kolektif akan terjedi kompetisi kesenjangan sosial
  • butuh keteraturan dalam mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut tanpa mengesampingkan kepentingan bersama yakni sebuah aturan-aturan atau norma yang  mengikat setiap unsure /elemen yang ada didalamnya.

            Institus dan Organisasi = sekumpulan indifidu membentuk komunitas, bertujuan untuk membentuk control berbagai kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
  • Control/ fasilitator
  • Hukum aturan-aturan sebagai pengikat kelompok masyarakat
  • Pememfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat

  Peran dan tanggung jawab Kader HMPT dalam masyarakat

            Peran kader HMPT dalam dunia masyarakat adalah sosial control dan agen pembaharu, dimana kader HMPT menjadi pemyambung antara masyarakat pemilik modal dan penentu kebijakan, satu kesatuan sistim tersebut harus dipelihara oleh kader-kader HMPT agar tidak terjadi ketimpangan sosial masyarakat.  HMPT ada karena kita masih satu kesatuan dalam bingkai cinta menuju titik kesempurnaan sejati.

KEMAHASISWAAN



 Identitas mahasiswa

                     Identitas adalah hal yang melekat pada sesuatu itu sehingga memudahkan untuk membedakannya dengan yang lain.

 Defenisi mahasiswa secara umum

                     pada Setiap orang memiliki hak untuk menafsirkan sesuatu, dalam kaitannya dengan mahasiswa, sebagian orang mengartikan bahwa mahasiswa adalah  orang yang menuntut ilmu diperguruan tinggi dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku ditempat dimana ia berstatus sebagai mahasiswa. Identitas mahasiswa yang sesungguhnya adalah idealisme manusia yang tidak pernah terpisah dari nilai-nilai kemanusiaan, kadang muncul dibenak kita pertanyaan tentang kata MAHA yang senantiasa dilekatkan pada sang pencipta bahwa dialah segalanya kenapa didunia pendidikan kata tersebut dilrkatkan pelajar diperguruan tinggi ? .

                       Diluar negri tidak pernah dijumpai kata mahasiswa tetapi kita jumpai adalah pelajar tingkat tinggi, maka kita mencoba membedah kenapa kata MAHA dilekatkan pada seorang pelajar yang menuntut ilmu pengetahuan diperguruan tinggi sehingga melahirkan kata mahasiswa. Dalam tinjauan filosofis bahwa kata MAHA adalah sesuatu diatas segala galanya, dimana sesuatu tersebut memiliki nilai- nilai ideal yang tidak pernah gugur oleh apapun, maka kata MAHA coba dilekatkan pada kaum intelektual dimana diharapkan mampu mempertahankan nilai-nilai idealismenya sebagai seorang mahasiswa, sehinga kita sampai pada sebuah kesimpulan tentang Mahasiswa secara filosofis adalah manusia intelektual yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan perubahan dan social control baik dilingkup internal maupun eksternal.

Peran dan Tanggung jawab Kader HMPT sebagai Mahasiswa
                       Peranan adalah status atau posisi dimana kita berada yang melahirkan sumbangsi. Sedangkan tanggungjawab adalah sesuatu yang harus kita kerjakan dikarenakan oleh dorongan nurani atau nilai – nilai kemanusiaan. Dan kader HMPT adalah manusia intelektual yang berperan sebagai agent of change dan social control dimanapun berada.
                       Tidak dapat dipungkiri bahwa kader-kader HMPT harus berperan aktif dimanapun mereka berada, sehingga dapat memperkokoh eksistensi HMPT, kader HMPT nantinya sangat diharapkan dapat melakukan perubahan perubahan kearah yang lebih ideal yang sesuai dengan tujuan HMPT. Indenpensi HMPT sangat tergantung pada kader – kader yang dilahirkan oleh HMPT nantinya, maka dari itu peningkatan kualitas sikap, pengetahuan, tindakan dan spiritual sangat diharapkan agar dapat menopang independesi HMPT tersebut.
Kader sangat dituntut untuk dapat bertanggung jawab menjalankan roda – roda organsisasi yang tidak terlepas oleh nilai – nilai kemanusiaan dan harus menghindari hal – hal yang melanggar kode etik organisasi sehingga dapat mengembangkan HMPT, walaupun dalam terpaan badai selalu dibuat untuk mematikan lembaga kemahasiswaan selalu dianggap sebagai pemicu masalah – masalah yang muncul dilingkungan kampus.
                      Dari berbagai fenomena yang muncul pada diri secara internal maupun eksternal, ketika tentang tanggung jawab maka maka biasanya muncul pertanyaan, kita bertanggung jawab terhadap apa?.
Sesungguhnya ada beberapa hal yang perlu diingat bahwa kita yang ada saat ini adalah akibat dari sebab yang tidak pernah terlepas dimanapun, kapanpun yang jelas bahwa kita akan selalu berada dalam koridorNYA. Dengan adanya rasa tanggung jawab berarti kita masih memiliki nurani sebagai mahluk ciptaan, kepadaNyalah segala bentuk penghammbaan salah satu bentuknya adalah mengaktualkan potensi kemanusiaan yang diberikan olehNya berupa rasa tanggung jawab.
                      Perlu juga diingat bahwa sebagai manusia yang penuh dengan potensi haruslah diaktualkan sehingga melahirkan sesuatu yang dapat menorehkan sejarah, sebagai mahluk indifidu dan social maka tanggung jawab dibagi menjadi dua:
                      . Tanggung jawab kepada diri sendiri, dimana kita harus berusaha untuk tidak                                                                                                                                                                                              
                         membohongi diri sendiri seperti perbedaan arti nurani dan tindakan dalam                                                     artian bahwa setiap pribadi memiliki rasa konsistensi 
                      Tanggung jawab kepada orang lain yaitu memiliki rasa kesamaan derajat ,
                          ingin membantu, satu dalam mengungkap tirai penindasan

                       Dalam melakukan suatu pastilah ada yang melandasi sehingga kita ingin melakukan sesuatu dengan kata lain bahwa ada spirit gerak untuk berbuat, spirit gerak itu adalah bahwa kita manusia sebagai rahmat bagi alam semesta dan sebagai pemimpin dimuka bumi. Penghikmatan kepada apa saja adalah cerminan wajah HMPT yang ideal dimana kader selau berusaha untuk mencapai kesempurnaan sebagai manusia seutuhnya.
                       Mengungkap tirai penindasan adalah salah satu bentuk tanggung jawab baik itu penindasan dalam diri sendiri atau penindasan kepada orang lain, seperti itulah yang melekat pada diri seorang mahasiswa , karena agen of change dan social adalah bagian dari pengungkapan tirai penindasan
                       Dalam lingkungan masyarakat sangat banyak kita lihat ketimpangan- ketimpangan social , dimana hal tersebut dilakukan kaum borjuis atau pemilik modal atau pemerintah selaku aparatur negara yang mengakibatakan potensi yang ada dalam masyarakat yang menjadi terkungkung dan mencoba mengarahkan masyarakat menjadi masyarakat yang pragmatis , dalam kondisi yang seperti itulah mahasiswa harusnya mengambil peran- peran strategis dalam melakukan perubahan social, dimana kadermahasiswa seharusnya melakukan propaganda-propaganda terhadap masyrakat untuk melakukan perlawanan terhadap kaum penindas. Mahasiswa seharusnya menjadi control terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak  pemerintah serta kebijakan yang yang diambil oleh pemilik modal dimana dalam setiap pengambilan kebijakan harus selalu menguntungkan masyarakat kecil, dalam artian bahwa posisi mahasiswa adalah penyambung antara masyarakat pemilik modal dan pemerintah. Hingga sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada kata selain melawan, tidak ada perbuatan selain menolak, tidak ada sifat selain kerendahan intelektual untuk sebuah perubahan social menuju tercapainya tujuan HMPT.

Gerakan Mahasiswa
Definisi Gerakan
                       Gerakan berasal dari kata gerak, secara fisik = perpindahan dari suatu titik ketitik lain, filsafat = dari potensi keaktual/merealisasikan potensi kewujud yang lain.
                       Diskursu tentang mahasiswa dan gerakannya sudah lama menjadi pokok pembahasan dalam baebagai kesempatan yang hampir sepanjang tahun. Begitu banyaknya forum – forum diskusi yang telah diadakan, telah mengahasilkan juga berbagai tulisan, makalah maupun buku – buku yang telah diterbitkan tentang hakikat, peranan dan kepentingan gerakanmahasiswa dan pergulatanpolitik kontenporer di Indonesia. Turutama dalam konteks kepeduliannya dalam meresponi masalah – masalah sosial polotik yang berkembang ditengah masyarakat. Bahkan, dikatakan bahwa gerakan mahasiswa tak pernah absent dalam setiap menanggapi setiap upaya depolotisasi yang dilakukan penguasa. Terlebih lagi, ketika maraknya praktek – praktek ketidak adilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap rakyat atas hak – hak yang telah dimiliki tengah terancam. Kehadiran gerakam mahasiswa sebagai perpanjangan aspirasi rakyat dalam situasi yang demikian itu amat memang dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik – konflik yang terjadi vis a vis penguasa. Secara umum, advokasi yang dilakukan lebih ditujukan kedapa upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan – tuntutan atas konflik yang terjadi menjadi lebih signifikan. Dalam mengacu pada panggilan nurani atas kepeduliannya yang mendalam terhadap lingkungannya serta dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perbaikan kualitas hidup bangsanya.
                       Dengan demikian, segala ragam bentuk perlawanan yang dilakukan oleh gerakan mahasiswa merupakan dalam kerangka melakukan koreksi atau control atas perilaku – perilaku politik penguasa yang dirasakan telah mengalami distorsi dan jauh dari komitmen awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi kesejateraan hidup rakyatnya. Oleh sebab itu, peranannya menjadi sangat pentingdan berarti takkala berada ditengah masyarakat. Saking begitu berartinya, sejarah perjalanan sebuah bangsa pada kebanyakan Negara didunia tyelah mencatat bahwa perubahan sosial (social change ) yang telah terjadi hampir sebagian besar dipicu dan dipelopori oleh adanya gerakan perlawanan mahasiswa.
                       Alas an utama menempatkan mahasiswa beserta gerakannya secara khusus dalam tulisan singkat ini lantaran kepeloporannya sebagai “pembela rakyat “ serta kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah bangsa dan negaranya yang dilakukandengan jujur dan tegas. Walaupun tak bias dipungkiri, factor pemihakan terhadap idiologi tertentu turut pula mewarnai aktifitas polotik mahasiswa yang telah memberikan kontribusi yang tak kalah besar dari kekuatan politik lainnya. Oleh karenaya, penulis menyadari bahwa deskripi singkat alam artikel ini belum seluruhnya menggambarkan korelasi positif antara pemihakan terhadap idiologi tertentu dengan kepeloporan yang dimiliki dalam menengahi konflik yang ada. Mungkin bias dikatakan bahwa artikel ini lebih banyak mengacu pada repleksi diskursus – diskursus politik kekuasaan Orde Baru yang sengit yang dilakukan di kalangan aktifis mahasiswa dalam decade 90-an. Dimana sebagian besar gerakan – gerakan mahasiswa yang terjadio kala itu  penulis ikut terlibat didalamnya. Tentunya, pendekatan analisis dalam artikel ini lebih mengacu pada gerakan mahasiswa prodemokrasi jauh sebelum maraknya gerakan akhirnya mengantarkan pada pengunduiran diri Presiden Soeharto
                       Pemihakan terhadap ideology tertentu dalam gerakan mahasiswa memang tak bias dihindari. Pasalnya, pada diri mahasiswa terdapat sifat – sifat intelektual dalam berpikir dan bertanya segala sesuatu nya secara kritis dan merdeka serta berani menyatakan kebenaran apa adanya. Maka, diskursus – diskursus seputar konstalasi politik yang tengah terjadi kerap dilakukan sebagai sajian yang mesti disajikan serta dianggap sebagai tradisi yang melekat pada kehidupan gerakan mahasiswa.
                       Paa mahasisa kita mendapatkan potensi – potensi yang dapat diaktualisasikan sebagai modernzing agens. Praduga bahwa dalam kalangan mahasiswa bahwa kita semata – mata menemukan transforman sosial berupa label – label penuh amarah, sebenarnya harus diimbangi pula oleh kenyataan bahwa dalam gerakan inilah terdapat pahlawan – pahlawan yang damai yang dalam kegiatan pengabdiannya tertutama ( kalau tidak melulu ) didorong oleh aspirasi – aspirasi murni dan semangat yang ihklas. Kelompok ini bukan saja haus edukasi, akan tetapi berhasrat sekali untuk meneruskan dan menerapkan segala hasil edukasinya itu, sehingga pada gilirannya mereka itu berfungsi sebagai educator – educator  dengan caranya yang khasi.
                       Masa selama studi dikampus merupakan sarana penempaan diri yang telah merubah pikiran, sikap, dan persepsi meeka dalam perumusan kembali masalah – masalah yang terjadi disekitarnya. Kemandekan suatu idiologi dalam memecahkan masalah yang terjadi merangsang mahasiswa untuk mencari alternative  idiologilain yang secara empiris dianggap berhasil. Maka tak jarang, kajian – kajian kritis yang kerap dilakukan lewat pengujian terhadap pendekatan idiologi atau metodologis tertentu yang diminati. Tatkala, mereka menemukan kebijakan public yang dilansir penguasa tidak sepenuhnya akomodatif dengan keinginan rakyat kebanyakan, bagi mahasiswa yang kommited dengan mata hatinya, mereka akan merasa “terpanggil” sehingga terangsang untuk bergerak.
Dalam kehidupan gerakan mahasiswa terdapat adagium patriotic yang bakal membius semangat juang lebih radial. Semisal, ungkapan “ menentang ketidakadilan dan mengoreksi kepemimpinan yang terbukiti korup dan gagal “ lebih mengena dalammengugah semangat juang lebih militant dan radikal. Mereka sedikitpun takkan ragu dalam melaksanakan perjuangan melawan kekuatan tersebut. Pelbagai senjata ada ditangan mahasiswa dan bias digunakan untuk mendukung dalam melawan kekuasaan yang ada  agar perjuangan dan pandangan – pandangan mereka dapat diterima. Senjata – senjata itu, anatara lain seperti : petisi, unjuk rasa, boikot, atau pemogokan, hingga mogok makan. Dalam konteks perjuangan memakai senjata – senjata yang demikian itu, perjuangan gerakan mahasiswa---jika dibandingkan dengan intelektual professional---lebih punya keahlian dan efektif.
                       Kedekatannya dengan rakyat terutama diperoleh lewat dukungan terhadap tuntutan – tuntutan atau selebaran – selebaran disebarluaskan dianggap murni prorakyat tanpa adanya kepentingan – kepentingan lain yang mengiringinya. Adanya kedekatan dengan rakyat dan juga kekuatan massif mereka menyebabkan gerakan mahasiswa bias bergerak cepat berkat adanya jaringan komunikasi antara mereka yang aktif ( ingat teori Snow bowling )
                       Oleh karena itu, sejarah telah mencatat peranan yang amat besar yang dilakukan gerakan mahasiswa selakuprime mover terhadinya perubahan politik pada suatu Negara. Secara empiric kekuatan mereka terbukti dalam serangkaian peristiwa penggulingan antara lain : Juan Peron Di Argentina tahun 1955, Peres Jeminez di Venezuela pada tahun 1958, Soekarno di Indonesia tahun 1966, Ayub Khandi Pakistan tahun1987, Ferdinan Markos di Filipina tahun 1985, dan Soeharto di Indonesia tahun 1998. sksn tetapi, walaupun sebagian besar peristiwa penggulingan kekuasaan menjadi monopoli telah terbukti menjadi katalisator yang sangat penting bagi penciptaan gerakan rakyat dalam menentang kekuasaan ini.

Sejarah Gerakan Mahasiswa
                       Puncak revormasi Mei 1998 adalah penggulingan besar Jend. Besar (Purn0 Soeharto, didahului oleh pendukung Gedung DPR/MPR oleh mahasiswa Indonesia. Namun, Mei 1998 hanyalah awal dari tahap pertama (First Strage) revolusi demokrasi yang dipelori oleh gerakan mahasiswa. Tahap pertama revolusi demokrasi ini merupakan tahap pembongkaran kesadaran massa dan mahasiswa terhadap struktur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang menindas atau eksploitatif. Proses pembentukan tahap pertama revolusi demokrasi ini berlangsung sepanjang sejarah Rezim Orde Baru (ditamdai oleh sejumlah ‘puncak” perlawanan gerakan mahasiswa 1974,1987, 1989, dan 1998). Peran oposisi adhoc gerakan mahasiswa merupakan perah histories yang dipaksakan secara structural oleh rezim Orde Baru yang menjalankan satu jenis Fasisme baru yaiotu fasisme baru yaitu Fasisme Pembangunan (Development Fascism). Peran ini mejadi permanent sepanjang sejarah rezim Orde Baru karena diberangsunya semua kekuatan oposisi formal (dalam kondisi demokrasi merupkan peran parti politik ) dan ditundukkanya masyarakat sipil secara komporatis-fasistis, maupun melalui kekerasan terbuka.
                       Peran posisi adhoc ini kembali dijalankan oleh mahasiswa dibawah rezim Abdurrahman Wahid karena : pertama agenda reformasi total tidak dilaksanakan oleh semua lembaga politik baik legislative;eksekutif maupun yudikatif; Kedua tidak satupun partai politik yang menegaskan kekuatan posisi oposional dan memperjuangkan pelaksanaan agenda reformasi tetal tanpa kompromi politik dengan rezim Orde baru; Ketiga semua partai politik peserta Pemilu 1999 (48 parpol) adalah legitimator UU pemilu yang cacat demokrasi karena mensyahkan keberadaan TNI/PLRI di Legislatif (DPR/MPR, DPRD I dan DPRD II ) dan keikutsertaan parata Golongan Karya dalam pemilu tanpa pertanggujaaban hokum terhadap kejahatan politik, ekonomi dan HAM sepanjang 32 tahun  rezim Orde Baru. Dengan demikian semua partai politik berkhianat terhadap agenda reformasi total dan revolusi demokrasi, karena menjadi kolaborator politik rezim Orde Baru. Tahap pertama revolusi demokrasi ini berawal pada tergulungnya Jenderal Besar (Purn) Soeharto dan berakhir pada pelaksaan seluruh agenda reformasi total. Bila seluruh agenda reformasi total dijalankan maka terbrntuklah demokrasi politik demokrasi/reformasi total terhadap politik anti demokrasi/anti reformasi total. Oelh Karena agenda reformasi total belum dijalankan hingga rezim Abdurrahman Wahid sekarang, maka gerakan mahasiswapun terus menerus dijalankan oposisi adhoc-nya. Dapat dicatat dengan sejumlah ‘puncak lain” selain Mei 1998 (Pendudukan DPR/MPR RI dan penggulingan Soeharto . November 1998( Semanggi I, Penolakkan terhadap SI MPR), September 1999 ( Semanggi II, Penolakan UU penanggulangan bahaya ), Oktober 1999 ( Penolakan terhadap Habibie dan wiranto), Januari 2001 hingga sekarang ( Tuntutan terhadap penurunah Abdurrahman Wahid serta pembubaran dan pengadilan terhadap parta Golkar) dalam skala waktu, tidak dapat ditetapkan kapan tahap pertama revolusi demokrasi atau pelaksaan agenda reformasi total berakhir. Bukan tidak mungkin, bahkan Abdurrahman Wahid mengundurkan diri, tidak akanmampu dan mau menyelesaikan tahap pertama revolusi demokrasi tersebut. Tetapi secara teoritis, tahap kedua (second Stage) dari revolusi demokrasi dapat diawali bila semua agenda reformsi total sudah dijalankan. Tahap kedua ini merupakan tahap pembongkaran struktur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang menindas dan eksploitatif. Pada tahap kedua inilah pemantapan dan pengembangn demokrasi dijalankan melalui proses konsolidasi dan pendalaman demokrasi.

GERAKAN POLITIK NILAI VERSUS GERAKAN POLITIK KEKUASAAN
                       Apakah gerakan mahasiswa bebas kepentingan politik? Tentuk tidak, karena kepentingan pertama dan terutama yang diperjuangkan adalah nilai – nilai (value) atau system ini (value system) yang sifatnya universal seperti keadilan sosial, kebebasan, kemanusiaan, demokrasi dan solidaritas kedapa rakyat yang tertindas. Karena ini oposisi adhoc gerakan mahasiswa di Indonesia merupakan gerakan politik tertentu. Melalui pertarungan gagasan yang cukup tajam anatar kelompok dan gerakan mahasiswa, sekarang secara praktis semua elemen gerakan mahasiswa “bersatu lagi” sebagai gerakan politik nilai, membela dan mengawal revolusi demokrasi dengan memperjuangkan agenda reformasi total yang mereka cita-citakan bahu membahu. Kini, kita menyaksikan semua sinergi gagasan dan kekuatan gerakan mahasiswa “bersatu” memperjuangka agenda reformasi total atau enam fisi reformasi ditambah dengan agenda menurunkan Abdurrahman Wahid, menolak kenaikan harga BBM dan sembako menjadikan KKN orde baru – partai Golkar sebagai musuh bersama (Common Enemy). Disarikan dalam beberapa sumber.

1966
1974
1978
Visi
Nilai – Nilai : Keadilan,sosial,kebebasan,
Kemanusiaan,demokrasi,dan solidaritas kepada rakyat tertindas
Nilai – Nilai : Keadilan,sosial,kebebasan,
Kemanusiaan,demokrasi,dan solidaritas kepada rakyat tertindas
Nilai – Nilai : Keadilan,sosial,kebebasan,
Kemanusiaan,demokrasi,dan solidaritas kepada rakyat tertindas
Sasaran Strategis
Pemimpin nasional
Strategi pembangunan
Pemimpin nasional
Organisasi
Ekstra kulikuler (KAMI dan Ormas pemuda)
Dewan Mahasiswa
Dwan Mahasiswa
Aliensi strategis
Angkatan Darat
Intelektual politisi oposisi
Intelektual politisi oposisi
Kondisi politik (birikrasi dan Militer)
Friksi tajam Soekarno, AD dan PKI
Friksi tajam jendral Soemitro dan Aspri Soeharto
Friksi politik reatif kecil
Kondisi Ekonomi
Inflasi 600%
Pertumbuhan relative tinggi
Pertumbuhan relative tinggi
Korban
Mahasiswa 5-7 meninggal, rakyat sekitar satu juta orang
Mahasiswa luka-luka, sejumlah rakyat meninggal
Mahasiswa luka-luka
Aktifis dan Pemimpin Mahasiswa
Tidak ada penahanan dan pemecatan
Penahanan rata-rata 1-2 tahun
Penahanan rata-rata 1 tahun
Hasil
Soekarno digulingkan, PKI dibubarkan
Soeharto tetap berkuasa, perbaikan kebijakan ekonomi
Soeharto tetap berkuasa, tidak ada perubahan kebijakan signifikan




1989
1998
2001
Visi
Nilai-nilai keadilan sosial, kebebasan, kemanusiaan, demokrasi dan solidaritas kepada rakyat tertindas
Nilai-nilai keadilan sosial, kebebasan, kemanusiaan, demokrasi dan solidaritas kepada rakyat tertindas
Nilai-nilai keadilan sosial, kebebasan, kemanusiaan, demokrasi dan solidaritas kepada rakyat tertindas
Sasaran strategis
Pimpinan Nasional dan perubahan structural
Pimpinan Nasional dan perubahan structural
Pimpinan Nasional dan perubahan structural
Organisasi
Komite solidaritas asiswa, buruh, tani, dan kelas menengah
Jaringahn Mahasiswa formal dan non formal
Jaringan Mahasiswa formal dan non formal (BEM, forkot, FPPI, KAMMI,dll.)
Aliensi strategis
Buruh, tani, intelektual dan kelas menengah
Intelektual dan politisi oposisi, kaum miskin kota, kelas menengah, dan professional
Intelektual dan politisi oposisi, kaum miskin kota, kelas menengah, dan professional, buruh dan tani
Kondisi politik (Birokrasi dan Militer)
Friksi politik sangat kecil
Freiksi tajam Soeharto versus 14 menteri, jend. Wiranto versus letjen. Prabowo. S
 Friksi tajam versus Legislatif friksi “kecil” Gusdur versus Megawati Versus Angkatan Darat
Kondisi ekonomi
Pertumbuhan rata-rata 7 %
Depresiasi 708% dan inflasi 82,4% pertumbuhan 14%
Depresiasi sektoral 165% dan inflasi 9,45% pertumbuahan 4-5%
Korban
Mahasiswa luka-luka
Mahasiswa 12 orang meninggal, ratusan luka, 1500 rakyat meninggal
 Mahasiswa luka-luka, ribuan rakyat meninggal karena kerusuhan SARA
Aktifis
Penahanan rata-rata
Penahanan harian
Belum ada

Pemimpin Mahasiswa
3-8 tahuin dan pemecatan
Denda
Penahanan
Hasil
Soeharto tetap berkuasa, tidak ada perubahan kebijakan signifikan
Soeharto dan Habibie digulingkan, agenda reformasi macet total
APA YANG HARUS DILAKUKAN SEKARANG?


Dalam kontek Regional, bahwa gerakan mahasiswa ikut andil dalam melakukan perubahan, dalam artian secrar institusional UNHAS dalam hal ini sangat besar perannya dalam melakukan perubahan tersebut seperti penilakan kenaikan harga BMM pada rezim Megawati, penolakan kenaikan tdl pada rezim Susilo Bambang Yudoyono dan masih banyak gerakan yang lain yang dilakukan oleh para aktifis UNHAS untuk mengkanter semua kebijakan penguasa di Indonesia, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa juga banyak gerakan yang punya tendensi tertentu dal;am artian bahwa  gerakan merka ditumggangi oleh penguasa.

            Kanter kebijakan yang dilakukan oleh Mahasiswa UNHAS terhadap kebijakan birokrasi kampus seprti menolak kenaikan spp, menolak jalur kemitraan, teransparansi keuangan kampus yang sampai hari ini tidak terlaksana, dan sampai pada isu yang sangat mendasar menolak Bdan Hukum Pendidikan (BHP).

            Kita mencoba menerucutkan gerakan Mahsiswa dalam skop yang lebih sempit yaitu HMPT, tidak dapat dipungkiri bahwa HMPT selalu ikut dalam aksi mahasiswa UNHAS walaupun lembaga ini adalah lembaga yang kecil, tetapi ada gerakan yang dilakukan HMPT seperti penolakan transgenic pada tahun 2001, dan juga gerakan-gerakan sosial yang lain berkenaan dengan masyarakat tertindas.

            Seperti itulah gambaran tentang gerakan Mahasiswa mulai pada skala nasional sampai pada lembaga yang paling kecil seperti HMPT, semoga gambaran tersebut senantiasa membangum sprit kita untuk terus bergerak menuju tatanan sosial m,asyarakat yang adil dan makmur.

KEORGANISASIAN




Hakekat dan Urgensi Organisasi       

          Hakekat adalah sesuatu yang harus ada untuk sesuatu itu ada atau biasa disebut dengan subtansi.
        Urgensi adalah sesuatu yang sangat penting dalam sesuatu itu. Ketika berbicara tentang hakekat dan urgensi organisasi maka kita akan mencoba manggali hal apa yang mendasar ada sesuatu itu.
       Organisasi adalah suatu wadah dimana didalamnya terdapat bentuk kerja sama antar manusia yang terlibat oleh suatu ketentuan yang bermaksud untuk mencapai tujuan bersama. Sekumpulan orang yang menjalankan perannya masing-masing mencapai tujuan bersama
         Ketika mencoba menarik kedalam contoh yang lebih detail bahwa organisasi bagaikan miniature tubuh manusia dimana didalamnya tedapat organ-organ yang menjalankan perannya serta ada aturan-aturan yang harus digunakan seperti norma-norma dalam masyarakat, ketika salah satu organ tersebut terganggu maka sebagian kerja akan terhambat. Seperti itulah miniature suatu lembaga atau organisasi dimana semua perangkat harus berfungsi sesuai dengan perannya masing-masing dalam organisasi sangat perlu dipahami bahwa proses pengerjaannya didasarkan  pada kolektifitas bukan  berdasarkan individualistik.

Ciri-ciri dari suatu organisasi
  •  Ada dua orang atau lebih
  • Ada kejasama
  • Ada aturan yang mengikat
  • Ada atasan dan bawahan
  • Ada tujuan bersama

 Sifat organisasi
  • Statis = wadah untuk melaksanakan berbagai aktifitas atau kegiatan
  • Dinamis = hubungan antara orang-orang yang melakukan kerjasama untuk mancapai tujuan bersama

 Hubungan dalam organisasi
  • Vertikal = atas dengan bawahan
  • Horizontal = staf dengan staf, pimpinan dengan pimpinan

Sasaran
           Dari bebagai macam organisasi sebagian besar dari organisasi itu sendiri mempunyai sasaran yang dicapai yang terbagi dari:
  • Internal
  • eksternal
  • efisiensi dan efektifitas
  • Efesiensi
  • Kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.

 Efektifitas
           Merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan untuk mencapai rtujuan yang telah ditetapkan .

 Pembagian organisasi
             Organisasi profit {swasta} menitik beratkan segala kegiatannya untuk mendapatkan keuntungan missal: UD, CV, PT. Organisasi Non profit adalah organisasi yang bukan berdasarkan keuntungan dan berusaha untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat missal: LSM , PARPOL, PANTI ,HMPT.                  

Perangkat organisasi
perangkat organisasi adalah :
  • Konstitusi atau aturan atau acuan yang digunakan pedoman dalam suatu organisasi
  • Aktor organisasi adalah orang yang menjalankan aturan organisasi
  • Sekretariat adalah atau tempat untuk menjalankan fungsi administratif


Manajemen organisasi    
Kepempinan
  • pemimpin otoriter adalah pengambilan keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri .
  • pemimpin yang demokratis adalah pengambilan keputusan , diputuskan secara bersama – sama

Fungsi pemimpin:
  • Sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam kondisi tertentu
  • Sebagai pengatur fungsi manajemen
  • Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga eksekutif
  • menjaga kestabilan dan keharmonisan roda-roda kelembagaan

Fungsi administratife:
  • mengatur mekanisme persuratan masuk baik surat keluar dan surat masuk
Fungsi bendahara
  • mengatur proses keuangan organisasi

Fungsi kesekretariaan
  • mengatur kerja-kerja dalam sekretariat 

KEILMUAN




Prinsip- prinsip berfikir Rasional

                           Prinsip merupakan sesuatu yang mendasar. Berfikir merupakan aktifitas untuk mencari tahu. Dan rasional adalah sesuatu akal. Jadi prinsip berfikir rasional adalah dasar untuk mencari tahu sehingga difahami akal.  

                          Dalam pembahasan tentang prinsip – prinsip berfikir ada beberapa hal yang sangat mendasar yang penting untuk dipahami, apa yang digunakan untuk berfikir ? Apa manfaat berfikir ? Setelah berfikir apa yang dilakukan ? 

                          Berangkat dari pertanyaan pertama bahwa apa sesungguhnya yang digunakan untuk berfikir, dalam beberapa literature tertentu menjelaskan bahwa yang digunakan untuk berfikir adalah akal. Perlu juga dipahami bahwa difenisi adalah alat yang digunakan untuk menilai sesuatu.    

                          Dari awal sebenarnya terjadi pertarungan agumen tentang landasan pengetahuan, yang menduduki pusat permasalahan dalam filsafat bahwa teori pengetahuan apa yang dapat diterima oleh akal secara logis. Kita akan mencoba mengupas tuntas tentang berbagai aliran pemikiran yang sampai hari ini menjadi landasan pengetahuan manusia

1.  Teori Idealitas

                           Taori plato tentang pengingatan kembali adalah teori yang berpendapat bahwa pengetahuan pengetahuan adalah mengingat kembali informasi tentang pengetahuan yang pernah diterima,ia bersandar pada filsafahnya tentang (alam ide) keazalian jiwa,yakni jiwa manusia ada dalam betuk berdiri sendiri terpisah dari jasadnya,sebelum jasad itu ada. Karena wujud jiwa itu bebas- bebasnya dari materi ia berhubungan dengan alam ide realitas-realitas yang bebas dari alam materi.

                            menjelaskan Sanggahan terhadap teori Plato ini adalah seperti yang telah diterankan oleh para kritikus filsafat plato, Jiwa dalam arti filosofis bukanlah sesuatu yang mujud secara terpisah dalam bentuk abstrak sebelum adanya badan atau jasad ia adalah hasil gerak  sustansial dalam material. Mula-mula jiwa mulai dengan gerak ini dengan sebagai materi dengan sifat- sifat materi dengan dan tunduk pada hokum-hukum materi. Dengan sarana gerak ini ia menjadi gerak immaterial. Dan tidak tunduk pada hokum-hukum materi. Kemudian sanggahan berikutnya adalah plato tidak tentang kondisi yang membuat jiwa itu turun dari alam yang sempurna kelam yang tidak sempurna {materi}.   

2.Teori pengindraan atau empirical

                          Teori empiris mengasumsikan bahwa pengindraan adalah satu- satunya yang membekali akal manusia dengan konsepsi- konsepsi dan gagasan, dan {bahwa porensi mental akal budi} tecermin dari bebagai persepsi inderawi.  

                          Teori empirical berdasarkan pada eksperin ilmiah yang dari proses pengindraan, dimana dalam teori ini kebenaran disandarkan pada hasil eksperimen ilmiah dikonsepsi oleh indra. Dalam teori ini dipahami bahwa ada beberapa indra yang mampu untuk melakukan konsepsi,   

                          1.  Mata sebagai alat indra untuk melihat
                          2.  Hidung sebagai alat pencium
                          3.  kulit sebagai alat peraba 
                          4.  lidah sebagai alat pengecap


                           Dari kelima alat tersebut yang dijadikan sebagai landasan kebenaran, bahwa akal tidak mampu mempersepsi apapun selain dengan menggunakan indra maka dengan itu indra dijadikan landasan pengetahuan. 

                            Sanggahan terhadap teori empirisme tersebut adalah pada dasarnya manusia memiliki ide- ide fitri yang ada dalam bentuk potensi, contohnya adalah apakah pengetahuan tentang menangis anak yang baru lahir atau keluar dari kandungan didapat berdasarkan indra atau pengalaman? Hal ini menandakan bahwa terdapat ide-ide fitri dalam diri manusia atau biasa disebut dengan pengetahuan awal.

                             Sanggahan berikutnya adalah bahwa sesungguhnya semua sumber pengetahuan yang dibahas pada teori enpirisme memiliki keterbatasan, dimana kesemuanya terbatasi ruang, jarak, dan waktu. Dalam artian bahwa teori ini tidak dapat dijadikan landasan kebenaran dikarenakan sifatnya relative.

                     3.  Teori Rasionalisme

                            Teori rasinalismeadalah teori yang menyandarkan segala bentuk pengetahuan berdasarkan kaidah- kaidah akal manusia, tetapi teori rasionalitas tidak menolak secara mutlak teori empirisme tetapi teori tersebut dijadikan sebagai alat pengetahuan yakni inderalah yang melakukan konsepsi terhadap realitas eksistensi eksternal atau keberadaan diluar akal kemudian akallah yang melakukan perseosi atau penilaian berdasrkan hasil konsepsi. Ingat bahwa kaidah-kaidah berfikir sangat perlu untuk dipahami.

                       Dalam melakukan penilaian maka sangat perlu dipahami prinsip-prinsip berfikir agar tidak terjebak dalam kesalahan berfikir, beberapa contoh kesalahan berfikir adalah, pemikiran yang selalu berputar traumatic atau kejadian yang pernah terjadi kemudian muncul ketakutan yang luar biasa dengan waktu yang berbeda dan lain- lain, maka dengan itu sangat perlu dipahami prinsip- prinsip tentang baerfikir sebagai berikut:

                       Hukum identiras, dimana segala sesuatu hanya sama dengan dirinya
                          sendiri contoh A = A
                       .  Hukum non kontradiksi artinya hokum yang tidak bertentangan, dimana
                          sesuatu tidak akan menjadi yang bukan dirinya contoh A#-A
                       .  Hukum sebap akibat bahwa setiap akibat lahir dari sebap 
                       .  hokum keselarasan, bahwa setiap satu sebap pasti melahirkan satu akibat.
                          Seperti itulah prinsip-prinsip yang sangat penting untuk dipahami, jikalau
                          Ada yang mencoba prinsip akal tersebut maka sangat terbuka untuk
                          Melakukannya yang jelas tidak boleh menggunakan prinsip berfikir
                          Tersebut.

Pembagian ilmu
                                          
                  Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat teoritis mencakup:

                       .  Ilmu pengetahuan alam, seprti: fisika, biologi, ilmu pertambangan dan
                          astronomi;
                       .  ilmu eksakta dan matematika
                       .  ilmu tentang ketuhanan dan methafisika.

                              Fisafat praktismencakup:

                        .  norma- norma {ahlak}
                        .  urusan rumah tangga
                        .  social dan politik
   
                     Filusuf adalah orang yang mengetahui semua cabang- cabang ilmu pengetahuan tadi. Pada pembagian ilmu diatas bersifat ilmu formal yang sangat banyak didapati dalam akademis, tetapi kita dapat mengkaji ilmu yang non formal

                        .  ilmu panca indra yaitu ilmu yang kita dapat peroleh melalui
                           pengindraan
                        .  ilmu khayal atau ilmu perbandingan adalah yang dimana proses
                           konsepsinya dilakukan melalui panca indra. Contoh indra mengkonsepsi
                           cakar elang, sisikular, api, maka melahirkan tentang persepsi tentang
                           naga, atau emas dipadukan dengan gunung sehingga melahirkan gunung
                           emas yang sifatnya hanya ada dalam khalayan
                        ilmu wahmi yaitu ilmu yang berkenaan dengan perasaan yaitu cinta     
                           sedih dan sebagainya
                        ilmu akal yaitu ilmu yang dengannya manusia. Ilmu ini dicapai dengan
                           kesempurnaan akal. Akal tersebutlah yang kemudian mengelola ilmu
               ilmu sebelumnya, yaitu yang didapat lewat panca indra, wahmi, khayal
                           maka ia mengambil kesimpulan-kesimpulan universal dari sesuatu yang
                           ia bandingkan tadi.

 Konsep gerak dan tujuan manusia

                         .  gerak adalah proses perubahan subtansi ke subtansi lain
                         .  Manusia adalah ciptaan yang diberi potensi akal untuk ditaklukan
                            sangat disayangkan ketika terjadi pengkalaiman kepada diri bahwa

                            Sesungguhnya kita adalah manusia sementara kita tidak pernah mencoba mengkaji tentang manusia seutuhnya, dalam hal ini manusia dianggap adalah ciptaan yang maha sempurna atau bagian filosof mengatakan bahwa manusia sebagai mikro kosmos yang senantiasa bergerak dan menyempurna. Proses pergerakan manusia inilah yang menjadi problem hari ini, Apakah manusia bergerak untuk mendekati penciptaNya ataukah menjauhi penciptanya? .

                              Dalam sebagian konsep mengatakan bahwa hendaknyalah manusia bergerak mendekati penciptanya, bentuk- bentuk gerak manusia dalam hal ini adalah proses penghambatan kepada tuhan dan proses penghikmatan kepada sesama manusia serta menjaga kondisi alam agar tetap lestari, sehingga terbangunlah rasa saling memahami, mengerti, dan tolong menolong sesama karena kesemuanya itu adalah proses penghambatan terhadap tuhan tempat kita kembali nantinya. Segala yang ada dialam semesta ini adalah menjadi tanggung jawab kita.