Dunia Pertanian
Pertanian
adalah kegiatanbudidaya tanaman dan hewan yang berkelanjutan hingga
berproduksi.
Sejarah Pertanian
Pertanian berawal dari kemampuan
manusia untuk bertahan hidup dengan mencari pangan dihutan – hitan hingga
berusaha untuk menghasilkannya sendiri dengan mengelola sumber daya yang ada,
dimana kegiatan berbudidaya dilakukan dengan cara sederhana dan berpindah –
pindah (lahan berpindah). Aktivitas bercocok tanam dilakukan dengan menggunakan
alat – alat sederhana, seperti pembuatan perangkap berbahan kayu dengan ujung
yang runcing, pembuatan pagat yang kuat, pengguanaan hewan untuk menggarap
lahan atau sebagai penjaga komoditi dari gangguan – gangguan hewan lain yang
berpotensi merusak komoditi yang dibudidayakan. Seiring perkembangan zaman, dan
pesatnya pertumbuhan penduduk dengan selera yang beragam sehingga kebutuhan sandang
pangan semakin bertambah. Berdasar kepada kenyataan akan kebutuhan tersebut,
masyarakat berupaya terus menerus
bercocok tanam yang lebih baik dengan melihat pengalaman – pengalaman
sebelumnya, guna pemenuhan kebutuhan yang kompleks.
Dampak pertanian modern
Berawal dari pertanian yang sifatnya
konfensional atau sederhana dan berubah berdasrkan desakan yang kian kompleks
(selera, profit, pemenuhan gizi masyarakat, ketahanan pangan secara nasional
dan kebutuhan ekspor-impor)
Refolusi hijau merupakan babakan
baru, dimana penelola pertanian diharapkan dapat berkelanjutan menggunakan
farietas unggul atau tahan terhadap organisme pengganggu tumbuhan (OPT) melalui
karya bioteknologi seperti benih transgenic(benih yang disispkan gen – gen
tertentu/rekayasa genetika) serta penggunaan pestisida dalam menekan OPT.
langkah yang ditempuh tidak lepas dari tuntutan globalisasi (efek) yang
dibangun oleh Negara maju (kaya akan teknologi) dan syarat akan politik
“ketergantungan”, dimana Negara berkembang mengekor kepada Negara maju.
Dari aspek sosial ekonomi
pengembangan revolusi hijau dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi
antar kelompok masyarakat dipedesaan. Pemikiran masyarakat tani yang cenderung
progmatis serta pengawalan instansi terkait dalam hal ini tidak berjalan
efektif. Penggunaan benih transgenic dan penggunaan pertisida yang kurang
bijaksana(secara berlebihan)factor kepentingan petani untuk meraup keuntungan
yang banyak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas tanah dan unsure hara
didalamnya.
Posisi instansi terkait seperti
dinas pertanian yang seharusnya sebagai pengontrol bentuk aplikasi yang baik
terhadap kelangsungan pertanian sekaligus alam. Dan pengawasan yang ditempuh
berorientasi pada kesejatraan petani sementara Institusi pendidikan turut
berperan serta dalam pembentukan pertanian berkelanjutan atas dasar kelestarian
alam dan kemaslahatan umat manusia.
Hubungan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
Terhadap PERTANIAN
Pertanian
merupakan sebuah ekosistim yang diatur oleh manusia/petani dimana dalam
ekosistim merupakan sebuah habitat/rumah bagi organisme(makro/mikro) yang
jumlahnya sangat banyak dan beragam. Kebanyakan organisme memungkinkan
kebutuhan yang berbea – beda sehingga terbentuk kompetisi/persaingan dalam
pemenuhan dalam ruang dan waktu.
Ilmu hama
dan penyakit merupakan salah satu jurusan di Universitas yang spesifikasinya
bergerak dibidang pertanian secara umum dan mengkhusus pada permasalahan yang
klasik didunia pertanian yaitu masalah hama
dan penyakit tumbuha. Kurikulum dalam jurusan ini diharapkan menjawab setiap
permasalahan yang ada pada petani.
Silabus/Kurikulim (baru) yaitu………
Ekologi ---> ekosistim + habitat ---> keragaman agen hayati ---> kompetisi
Masalah umum pertanian
Butuh
ilmu ---> solusi
Peranan
IH&PT Terhadap Dunia Pernaian khususnya Masyarakat Tani
·
agent control kebijakan – kebijakan instasi
pertanian
·
Menciptakan IPTEK yang berbasis pelestarian alam
dan kesejateraan petani
·
Sosialisasi IPTEK
·
Advokasi masyarakat tani, muatannya :
1.
Mengindarkan kehancuran hutan
2.
Menghijaukan kembali tanah – tanah kosong
3.
Mengadakan system bercocok tanam tertentu berbasis PHT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar