Selasa, 24 April 2012

KEPROFESIAN




Dunia Pertanian
            Pertanian adalah kegiatanbudidaya tanaman dan hewan yang berkelanjutan hingga berproduksi.

Sejarah Pertanian
            Pertanian berawal dari kemampuan manusia untuk bertahan hidup dengan mencari pangan dihutan – hitan hingga berusaha untuk menghasilkannya sendiri dengan mengelola sumber daya yang ada, dimana kegiatan berbudidaya dilakukan dengan cara sederhana dan berpindah – pindah (lahan berpindah). Aktivitas bercocok tanam dilakukan dengan menggunakan alat – alat sederhana, seperti pembuatan perangkap berbahan kayu dengan ujung yang runcing, pembuatan pagat yang kuat, pengguanaan hewan untuk menggarap lahan atau sebagai penjaga komoditi dari gangguan – gangguan hewan lain yang berpotensi merusak komoditi yang dibudidayakan. Seiring perkembangan zaman, dan pesatnya pertumbuhan penduduk dengan selera yang beragam sehingga kebutuhan sandang pangan semakin bertambah. Berdasar kepada kenyataan akan kebutuhan tersebut, masyarakat berupaya  terus menerus bercocok tanam yang lebih baik dengan melihat pengalaman – pengalaman sebelumnya, guna pemenuhan kebutuhan yang kompleks.

Dampak pertanian modern
            Berawal dari pertanian yang sifatnya konfensional atau sederhana dan berubah berdasrkan desakan yang kian kompleks (selera, profit, pemenuhan gizi masyarakat, ketahanan pangan secara nasional dan kebutuhan ekspor-impor)
            Refolusi hijau merupakan babakan baru, dimana penelola pertanian diharapkan dapat berkelanjutan menggunakan farietas unggul atau tahan terhadap organisme pengganggu tumbuhan (OPT) melalui karya bioteknologi seperti benih transgenic(benih yang disispkan gen – gen tertentu/rekayasa genetika) serta penggunaan pestisida dalam menekan OPT. langkah yang ditempuh tidak lepas dari tuntutan globalisasi (efek) yang dibangun oleh Negara maju (kaya akan teknologi) dan syarat akan politik “ketergantungan”, dimana Negara berkembang mengekor kepada Negara maju.
            Dari aspek sosial ekonomi pengembangan revolusi hijau dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi antar kelompok masyarakat dipedesaan. Pemikiran masyarakat tani yang cenderung progmatis serta pengawalan instansi terkait dalam hal ini tidak berjalan efektif. Penggunaan benih transgenic dan penggunaan pertisida yang kurang bijaksana(secara berlebihan)factor kepentingan petani untuk meraup keuntungan yang banyak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas tanah dan unsure hara didalamnya.
            Posisi instansi terkait seperti dinas pertanian yang seharusnya sebagai pengontrol bentuk aplikasi yang baik terhadap kelangsungan pertanian sekaligus alam. Dan pengawasan yang ditempuh berorientasi pada kesejatraan petani sementara Institusi pendidikan turut berperan serta dalam pembentukan pertanian berkelanjutan atas dasar kelestarian alam dan kemaslahatan umat manusia.

Hubungan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Terhadap PERTANIAN
            Pertanian merupakan sebuah ekosistim yang diatur oleh manusia/petani dimana dalam ekosistim merupakan sebuah habitat/rumah bagi organisme(makro/mikro) yang jumlahnya sangat banyak dan beragam. Kebanyakan organisme memungkinkan kebutuhan yang berbea – beda sehingga terbentuk kompetisi/persaingan dalam pemenuhan dalam ruang dan waktu.
            Ilmu hama dan penyakit merupakan salah satu jurusan di Universitas yang spesifikasinya bergerak dibidang pertanian secara umum dan mengkhusus pada permasalahan yang klasik didunia pertanian yaitu masalah hama dan penyakit tumbuha. Kurikulum dalam jurusan ini diharapkan menjawab setiap permasalahan yang ada pada petani.

Silabus/Kurikulim (baru) yaitu………
            Ekologi  ---> ekosistim + habitat ---> keragaman agen hayati ---> kompetisi  
            Masalah umum pertanian
            Butuh ilmu ---> solusi
 Peranan IH&PT Terhadap Dunia Pernaian khususnya Masyarakat Tani
·         agent control kebijakan – kebijakan instasi pertanian
·         Menciptakan IPTEK yang berbasis pelestarian alam dan kesejateraan petani
·         Sosialisasi IPTEK
·         Advokasi masyarakat tani, muatannya :
1.      Mengindarkan kehancuran hutan
2.      Menghijaukan kembali tanah – tanah kosong
3.      Mengadakan system bercocok tanam tertentu berbasis PHT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar